SUKA DUKA MENJADI PRAJURIT Menjadi prajurit TNI memang tidak mudah. Selain diwajibkan memiliki ketrampilan militer dan disiplin tinggi, kami juga harus siap untuk ditugaskan di manapun. Baik itu ke daerah konflik ataupun ke daerah pinggiran Indonesia untuk menjaga perbatasan wilayah Republik kita. Terutamanya prajurit penjaga perbatasan Indonesia. Selain fisik, kami juga harus menyiapkan mental dengan matang untuk dapat melalui tantangan yang ada saat menjalankan tugasnya. Saat ini dirasakan Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Raider 712/Wiratama, yang saat ini bertugas di wilayah perbatasan RI-Philipina. Jauh dari Keluarga Ini adalah hal yang pasti akan dialami oleh para prajurit TNI, di mana kami harus bertugas ke luar dan berpisah jauh dari keluarga Kami. Hal yang sama juga dihadapi oleh para prajurit yang akan bertugas sebagai penjaga perbatasan. Namun bagi Kami, tantangannya bukan hanya itu saja. Selain harus berpisah dengan keluarga terkasih dalam waktu yang cu
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
PERJALANAN KARIER
PERJALANAN KARIER
Disaat sebagian orang sibuk mengejar cita-citanya dibangku kuliah, jurusan dan kampus impian. saya sendiri menggenggam harapan untuk menjadi seorang prajurit TNI. dimana ketika masih duduk dibangku SMU saya sudah melaukan pendaftaran untuk menjadi seorang prajurit TNI, dikala itu saya mendaftar sebagai prajurit calon taruna TNI AL. seiring berjalannya waktu dalam mengikuti seleksi dari kami sekitar 46 orang yang mendaftar yang diambil saat itu di tahun 2004 hanya 2 orang dari daerah asal saya yakni Sulawesi Utara. dan dari 2 orang tersebut nama sya tidak ada atau tidak lulus.
Ketika dinyatakan dari pihak panitia bahwa saya tidak lulus,ada rasa kekecewaan dalam hati yang sangat membekas tetapi saya sendiri tidak berputus asa. saya menlanjutkan mendaftar taruna TNI AD, akan tetapi dikarenakan saat itu waktu pelaksanaan tes berbenturan dengan ujian akhir nasional maka saya memutuskan untuk mengundurkan diri. lalu fokus di ujian akhir nasional dulu, dan ketika sementara mengikuti ujian akhir nasional saya tetap melaksanakan rutinitas yaitu berlatih fisik dan mental untuk menunjang nanti dalam pelaksanaan tes.
Setelah pelaksanaan ujian akhir nasional selesai ada penerimaan Secaba PK,ketika saya berangkat untuk mendaftar di Ajenrem 131/Stg. Akan tetapi mungkin belum rejeki dikarenakan saya datang sekitar pukul 15.00 Wita, pada saat itu untuk pendaftaran sudah ditutup. apa mau dikata,saya tetap berupaya dan berusaha untuk mendaftar meski lewat Tamtama PK, puji Tuhan saat mendaftar Tamtama dikarenakan campur tangan Tuhan yang maha kuasa saya bisa mengikuti tes sampai akhir dan diterima sebagai Tamtama PK 2005 dan melaksanakan pendidikan di Secata Rindam VII/Wrb, setelah selesai melanjutkan Dikjurtaif di Dodikjur Bancee Rindam VII/Wrb di Sulawesi Selatan.
Dalam pendidikan kami dilatih untuk menjadi seorang prajurit yang tangguh disegala medan, dilatih fisik dan mental bahwa inilah seorang prajurit. waktu terus berlalu sampai tibalah saat penutupan pendidikan dan pembacaan penempatan. Dan saya ditempatkan di satuan Yonif 712/Wiratama Manado.
inilah awal perjalanan karier saya di dunia militer sampai dengan sekarang bertugas di Infolahtadam XIII/Merdeka yang berada di Kota Manado Sulawesi Utara.
saya sangat bersyukur itu semua berkat kasih karunia dari Tuhan yang maha kuasa, tidak lepas juga doa dari istri dan anak-abak juga orang tua sehinggga saya masih diberikan kesehatan dalam bertugas dan berkarier di dunia militer.
"Kehebatan seorang prajurit lahir dari penderitaan yang panjang"
Komentar
Posting Komentar