Langsung ke konten utama

Unggulan

SUKA DUKA MENJADI PRAJURIT

  SUKA DUKA MENJADI PRAJURIT      Menjadi prajurit TNI memang tidak mudah. Selain diwajibkan memiliki ketrampilan militer dan disiplin tinggi, kami juga harus siap untuk ditugaskan di manapun. Baik itu ke daerah konflik ataupun ke daerah pinggiran Indonesia untuk menjaga perbatasan wilayah Republik kita.      Terutamanya prajurit penjaga perbatasan Indonesia. Selain fisik, kami juga harus menyiapkan mental  dengan matang untuk dapat melalui tantangan yang ada saat menjalankan tugasnya. Saat ini dirasakan Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Raider 712/Wiratama, yang saat ini bertugas di wilayah perbatasan RI-Philipina.      Jauh dari Keluarga Ini adalah hal yang pasti akan dialami oleh para prajurit TNI, di mana kami harus bertugas ke luar dan berpisah jauh dari keluarga Kami. Hal yang sama juga dihadapi oleh para prajurit yang akan bertugas sebagai penjaga perbatasan. Namun bagi Kami, tantangannya bukan hanya itu saja. Selain harus berpisah dengan keluarga terkasih dalam waktu yang cu

Sejarah Berdirinya PBVSI, Induk Olahraga Bola Voli

 Sejarah Berdirinya PBVSI, Induk Olahraga Bola Voli 


    Olahraga bola voli mulai dikenal di nusantara pada era 1920-an atas peran sejumlah guru asal Belanda yang mengajar di sekolah tingkat lanjutan. Permainan bola voli kemudian meluas selepas era kemerdekaan Indonesia, terlebih dengan adanya peran anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di masa itu. Hingga kemudian terbentuklah induk organisasi bola voli di Indonesia pada tahun 1955. lnduk organisasi bola voli di lndonesia adalah PBVSI dengan kepanjangan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia. Menurut buku Teknik Dasar Bermain Bola Voli (2013) karya Winarno dan kawan-kawan, perkembangan bola voli dalam kesatuan TNI dipengaruhi pula oleh prajurit keturunan Belanda. Hingga pada akhirnya, cabang ini ikut dipertandingkan dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) kedua pada 1951 di Jakarta. Awal Berdirinya PBVSI Cabang bola voli kembali menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan pada PON ketiga pada 1953 di Medan. Setahun berselang, tepatnya pada 1954, wacana untuk membentuk federasi olahraga bola voli nasional mulai disuarakan dalam rapat Ikatan Perhimpunan Volleyball Surabaya (IPVOS). Wacana tersebut mendapat dukungan dari Perhimpunan Volleyball Indonesia Djakarta (PERVID) yang difasilitasi oleh Komite Olahraga Indonesia (KOI). Baca juga: Jenis-jenis Umpan atau Passing dalam Bola Voli Lalu, pada tanggal berapa induk organisasi bola voli indonesia didirikan? Jawabannya adalah pada tanggal 22 Januari 1955. Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia atau PBVSI sebagai induk organisasi bola voli di Indonesia didirikan secara resmi pada 22 Januari 1955. Ketua Umum PBVSI pertama dijabat oleh Wim J. Latumeten, yang juga mendapat mandat sebagai formatur kepengurusan pada awal terbentuknya organisasi tersebut. PBVSI menjadi anggota sementara Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) pada tahun yang sama, sebelum diterima sebagai anggota tetap pada 1958. Saat ini, PBVSI juga tercatat menjadu bagian dari Konfederasi Bola Voli Asia (AVC) dan ikut serta dalam Kejuaraan Bola Voli Asia sejak 1975. Tugas dan Fungsi PBVSI PBVSI adalah induk organisasi olahraga nasional dalam cabang bola voli. Mereka memegang peran penting terkait pengembangan olahraga bola voli di Indonesia, melalui edukasi serta menyelenggarakan kompetisi secara berkala. Kompetisi bola voli profesional di tingkat nasional bernama Proliga digelar untuk kali pertama pada 2002, yang diikuti oleh masing-masing delapan tim kategori putra dan putri. Baca juga: Bola Voli: Sejarah dan Teknik Dasar Melalui penyelenggaraan kompetisi secara reguler, bola voli nasional memiliki wadah pembinaan serta mengukur pengembangan prestasi secara rutin. Hal tersebut juga membantu tugas lain PBVSI, yakni menyiapkan tim nasional cabang bola voli untuk bertanding di berbagai ajang tingkat regional maupun internasional.





Komentar

Postingan Populer